Sabtu, 18 Oktober 2014

Cerpen remaja

RAMBUT PANJANG UNTUK ANGGA

"Na..  Rambut kamu udah panjang banget tuh.. " Rini kembaranku nyeletuk kepadaku saat sarapan pagi

"iya Rin..  Apa sebaiknya dipotong saja" kata Mama ikutan nimbrung

"ouhh..  Dia mau jadi kuntilanak 2014 kali mah..  Hahahha"  kata Mas Rio dan Rini ikutan tertawa..

"udah deh..  Rina belum kepingin potong rambut aja..  Biarin dong sesuka hati Rina mau dipanjangin semana aja.. "kataku membela diri

" tapi sebaiknya kamu ikat saja.. Biar kamu juga ngga ribet" saran Papa

"dia kan mau jadi kuntilanak Pah.. " sambung Rini

" yasudah ayo waktunya berangkat.. "

Rambutku memang panjang..  Panjangnya sudah selutut.. Beda dengan kembaranku,  Rini saja rambutnya pendek sekali seperti polwan..  Tapi aku memanjangkan rambutku ini juga ada maksudnya.. Demi seseorang disana..

Angga..  Dia sudah tiada 2 tahun yang lalu. Dia meninggal sebulan  setelah operasi  kanker mata.  Ya,  dia mempunya kanker mata..  Tapi sayang..  Setelah operasi dia tidak kuat dengan keadaannya..  Buta.  Dia bunuh diri dengan menenggak banyak obat tidur..  Orangtuanya begitu histeris saat mengetahuinya..  Begitu pula aku.. 

Aku adalah kekasihnya..  Kami bertemu saat pertama kali kami menginjak SMA...  Waktu itu MOS.. Dan rambutku sama dengan Rini pendek sebahu. Kita berdua sekelas..  Aku dan dia saling jatuh cinta dan jadianlah kami berdua beberapa bulan setelah acara penerimaan murid baru disekolahku. Tapi..  Angga didiagnosa mempunyai kanker mata di anniversary kami yang ke 3 bulan..  dia memberitahuku tentang itu.,  aku terkejut dan aku selalu menyemangatinya untuk menghadapi keadaannya..  Aku tidak malu dan tidak sedih dia didiagnosa kanker mata.  Karena aku mencintainya baik kekurangannya.. 

Sebulan setelah dia memberitahuku,  Angga akan melakukan operasi. 

" Rin..  Jangan sedih bila operasinya tidak berhasil.. . "

Aku tersenyum didalam ketidaktenanganku.." baik..  Aku akan selalu ada disampingmu" aku meremas tangannya seperti aku tidak bisa membiarkannya pergi dariku..
  
"aku mempunyai 1 permintaan Rin..  "
" apa itu?? ''

Angga menatapku lebih dalam..  Sedalam dalamnya..  Ya Memang,  inilah saat terakhir Angga melihatku. Meskipun operasinya berhasil.. Dia tidak akan pernah melihatku lagi " bila operasinya berjalan lancar atau tidak,  bisakah kamu memanjangkan rambut untukku?"

"ya aku bisa.. "

" dan potonglah disaat kamu sudah benar benar melupakan aku.. "

" maksud kamu?? "

" aku tidak akan membiarkanmu memanjangkan rambut sampai mendapatkan rekor dunia bodoh.. "
Kami tertawa..  Angga terus menatapku..  Aku tahu matanya ingin meluapkan air mata..  Tapi kanker itu mencegahnya..

Operasi pun dimulai..  Aku dan orangtua Angga menunggu didepan ruang operasi.. 
Satu jam kemudian dokter keluar dan menyatakan bahwa operasinya berhasil..  Aku dan orang tua Angga mensyukurinya..

Setelah operasi Angga lebih banyak diam..  Kepada siapa saja termasuk aku..  Aku tidak bisa memahaminya..  Dan berberapa minggu kemudian dia meninggal karena overdosis obat tidur..

Kepergiannya membuat aku shock..  Aku tidak makan dan tidak melakukan apapun..  Apalagi pada saat itu sedang ulangan kenaikan kelas..  Keluargaku juga bingung kelakuanku mereka tidak pernah membahas tentang Angga kepadaku sampai saat ini..  Rini pun menyemangatiku.. Rini bilang Angga akan semakin sedih kalau aku tetap seperti ini. Akupun mulai perlahan seperti biasanya. Aku naik kekelas 2 ips dan tetap memanjangkan rambutku demi dia. Biarpun Rini memotong rambutnya setiap bulannya tapi aku tidak. Ibu dan Rini biasanya mengajakku ke salon, tapi mereka tahu apa yang aku lakukakan..

Sekarang tepat 2 tahun dia telah pergi..  Aku juga sudah lulus dan sedang melanjutkan kuliah jurusan ekonomi..  Aku belum bisa menemukan penggantinya.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar