Selasa, 19 Maret 2013

PEWARNAAN GRANULA

JUDUL              : PEWARNAAN GRANULA

Hari / tanggal      : Sabtu, 09 Maret 2013

Tujuan                : untuk melihat granula kuman, dengan metode Albert

Dasar Teori         :

Di antara bakteri bentuk batang Gram positif, ada yang di dalam selnya ditemukan granula polifosfat yang disebut juga granula metakromatik atau volutin bodies. granula ini bersifat kromofil dan metakromatik yang berarti mempunyai aktivitas kuat terhadap zat-zat warna, dan seringkali tampak lain dari zat warna yang diberikan. Berikut adalah langkah-langkah pengecetannya:
1. Sebagai bahan cat disediakan tiga macam larutan, yaitu:
Neisser A isinya methylen blue
Neisser B isinya gentian violet
Neisser C isinya chrysoidin (berwarna kuning)
2. Untuk pengecetan pertama digunakan larutan A dan B yang dicampur sesaat sebelum pengecatan dalam perbandingan dua bagian larutan A dengan satu bagian larutan B. Lama pengecatan adalah setengah menit
3. Setelah campuran tersebut dibuang preparat dibilas dengan larutan dan larutan ini didiamkan di atas film preparat selama ½ - 1 menit, kemudian dikeringkan dengan kertas saring.
Selain itu, untuk menonjolkan granula metakromatik ini dapat pula dilakukan pengecetan Albert, yaitu:
Preparat dicat dengan larutan cat menurut Albert selama 3-5 menit
Setelah dicuci dengan air, preparat disiram dengan larutan iodium (menurut Gram) dan ditunggu satu menit. kemudian dicuci kembali dengan air dan dikeringkan dengan kertas saring.
Hasil Pengecetan:
1. Pada pengecetan Neisser: Granula berwarna biru-hitam, sitoplasma berwarna kuning (krisoidin) atau tengguli/kecoklat-coklatan (Bismarck brown)
2. Pada pengecetan Albert: Granula berwarna biru-hitam, sitoplasma hijau
***Semua bakteri Gram negatif tidak tahan asam, sedangkan bakteri Gram positif ada yang tahan asam dan ada yang tidak tahan asam***


Di dalam sitoplasma dapat ditemukan granula metakhromatikyang terdiri atas volutin,granula glikogen serta granula lemak. Granula metakhromatik sering ditemukan pada jenis-jenis kuman patogen tertentu dan berbentuk khas untuk kuman tersebut. Di dalam sitoplasma dapat ditemukan granula metakhromatik yang tersebut di dalam sediaan mikroskopik.
Misalnya kuman difteri mempunyai granula metakhromatik karena bila diwarnai dalam sediaan, granula tersebut akan berwarna lain dari pada zat warna yang digunakan. Misalnya bila diwarnai sediaan kuman difteri dengan zat warna biru metilen,granula Babes-Ernst akan berwarna coklat tua. Pada spesies kuman tertentu, granula metakhromatik terletak pada tempat-tempat khas di dalam sel kuman.
Disamping material nukleus, sitoplasma bakteri mungkin mengandung inklusi sel-kepingan-kepingan kecil material yang tidak menjadi bagian utuh struktur sel. Butiran khusus ini yang rupanya bertindak sebagai sumber fosfat dan energi disebut butiran metakromat karena akan menyerap warna merah apabila diwarnai dengan biru metilen. Butiran metakromat disebut juga kolektif volutin.
Pewarnaan Granula dapat dilakukan dengan metode selain Neisser yaitu :
1. Metode Albert’s
2. Metode Much Weis (Mycobacterium tuberculose). 

ALAT & BAHAN                        :
  • ose
  • object glass
  • suspensi kuman
  • lampu spirtus
  • zat warna Albetr 1 dan Albert 2
  • mikroskop
  • kertas saring/hisap
  • oil immercy
CARA KERJA                      :
  1. siapkan object glass bersih dan bebas lemak
  2. teteskan suspensi kuman pada object glass
  3. keringkan di udara
  4. tuangkan larutan warna Albert 1 selama kurang lebih 5 menit
  5. larutan warna Albert di buang (jangan dicuci)
  6. tambahkan larutan Albert 2 selama 1 menit
  7. kemudian buang sisa zat warna
  8. cuci dibawah air mengalir
  9. keringkan preparat dengan kertas saring/hisap
  10. amati di bawah mikrosokop dengan pembesaran 100 x
HASIL PENGAMATAN                     :


KESIMPULAN                  :
bentuk bakteri batang/basil, warna biru hitam/ ungu tua, susunan seperti lengkungan, huruf "I", , huruf "X", dan huruf "V"

DAFTAR PUSTAKA          :
  • Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta
  • Pelezar,chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta
  • Waluyo,lud. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Umum. UMM. Malang
  • Widjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang : Djambatan
  • Jimmo., 2008, http ://Pembuatan PReParAT dan PengeCaTAnnyA _ BLoG KiTa.mht,. diakses pada tanggal 14 April 2009, Makassar.
  • Fauziah., 2008, http://www.fkugm2008.com/wp-content/uploads/HSC/1-2x/6/Praktikum6.pdf. diakses pada tangan 04 April 2009, Makassar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar