Hari / tanggal : Sabtu, 09 Maret 2013
Tujuan : untuk melihat granula kuman, dengan metode Albert
Dasar Teori :
Di antara bakteri bentuk batang Gram positif,
ada yang di dalam selnya ditemukan granula polifosfat yang disebut juga granula
metakromatik atau volutin bodies. granula ini bersifat kromofil dan
metakromatik yang berarti mempunyai aktivitas kuat terhadap zat-zat warna, dan
seringkali tampak lain dari zat warna yang diberikan. Berikut adalah
langkah-langkah pengecetannya:
1. Sebagai bahan cat disediakan tiga macam
larutan, yaitu:
Neisser A isinya methylen blue
Neisser B isinya gentian violet
Neisser C isinya chrysoidin (berwarna kuning)
2. Untuk pengecetan pertama digunakan larutan
A dan B yang dicampur sesaat sebelum pengecatan dalam perbandingan dua bagian
larutan A dengan satu bagian larutan B. Lama pengecatan adalah setengah menit
3. Setelah campuran tersebut dibuang preparat
dibilas dengan larutan dan larutan ini didiamkan di atas film preparat selama ½
- 1 menit, kemudian dikeringkan dengan kertas saring.
Selain itu, untuk menonjolkan granula
metakromatik ini dapat pula dilakukan pengecetan Albert, yaitu:
Preparat dicat dengan larutan cat menurut
Albert selama 3-5 menit
Setelah dicuci dengan air, preparat disiram
dengan larutan iodium (menurut Gram) dan ditunggu satu menit. kemudian dicuci
kembali dengan air dan dikeringkan dengan kertas saring.
Hasil Pengecetan:
1. Pada pengecetan Neisser: Granula berwarna
biru-hitam, sitoplasma berwarna kuning (krisoidin) atau
tengguli/kecoklat-coklatan (Bismarck brown)
2. Pada pengecetan Albert: Granula berwarna
biru-hitam, sitoplasma hijau
***Semua bakteri Gram negatif tidak tahan
asam, sedangkan bakteri Gram positif ada yang tahan asam dan ada yang tidak
tahan asam***
Tags yang terkait: sejarah
pewarnaan bakteri, macam-macam
zat warna yang digunakan dalam pewarnaan bakteri, cara-cara
pewarnaan,pewarnaan
sederhana, tujuan
pewarnaan bakteri, pewarnaan
gram, tahap-tahap
pewarnaan, Pewarnaan
Ziehl Neelsen, pewarnaan
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif, tata cara pewarnaan bakteri,
struktur dinding bakteri gram positif dan negatif, perbedaan bakteri gram
positif dan negatif
Di dalam sitoplasma dapat ditemukan granula
metakhromatikyang terdiri atas volutin,granula glikogen serta granula lemak.
Granula metakhromatik sering ditemukan pada jenis-jenis kuman patogen tertentu
dan berbentuk khas untuk kuman tersebut. Di dalam sitoplasma dapat ditemukan
granula metakhromatik yang tersebut di dalam sediaan mikroskopik.
Misalnya kuman difteri mempunyai granula metakhromatik karena bila diwarnai dalam sediaan, granula tersebut akan berwarna lain dari pada zat warna yang digunakan. Misalnya bila diwarnai sediaan kuman difteri dengan zat warna biru metilen,granula Babes-Ernst akan berwarna coklat tua. Pada spesies kuman tertentu, granula metakhromatik terletak pada tempat-tempat khas di dalam sel kuman.
Disamping material nukleus, sitoplasma bakteri mungkin mengandung inklusi sel-kepingan-kepingan kecil material yang tidak menjadi bagian utuh struktur sel. Butiran khusus ini yang rupanya bertindak sebagai sumber fosfat dan energi disebut butiran metakromat karena akan menyerap warna merah apabila diwarnai dengan biru metilen. Butiran metakromat disebut juga kolektif volutin.
Pewarnaan Granula dapat dilakukan dengan metode selain Neisser yaitu :
1. Metode Albert’s
2. Metode Much Weis (Mycobacterium tuberculose).
Misalnya kuman difteri mempunyai granula metakhromatik karena bila diwarnai dalam sediaan, granula tersebut akan berwarna lain dari pada zat warna yang digunakan. Misalnya bila diwarnai sediaan kuman difteri dengan zat warna biru metilen,granula Babes-Ernst akan berwarna coklat tua. Pada spesies kuman tertentu, granula metakhromatik terletak pada tempat-tempat khas di dalam sel kuman.
Disamping material nukleus, sitoplasma bakteri mungkin mengandung inklusi sel-kepingan-kepingan kecil material yang tidak menjadi bagian utuh struktur sel. Butiran khusus ini yang rupanya bertindak sebagai sumber fosfat dan energi disebut butiran metakromat karena akan menyerap warna merah apabila diwarnai dengan biru metilen. Butiran metakromat disebut juga kolektif volutin.
Pewarnaan Granula dapat dilakukan dengan metode selain Neisser yaitu :
1. Metode Albert’s
2. Metode Much Weis (Mycobacterium tuberculose).
ALAT & BAHAN :
- ose
- object glass
- suspensi kuman
- lampu spirtus
- zat warna Albetr 1 dan Albert 2
- mikroskop
- kertas saring/hisap
- oil immercy
CARA KERJA :
- siapkan object glass bersih dan bebas lemak
- teteskan suspensi kuman pada object glass
- keringkan di udara
- tuangkan larutan warna Albert 1 selama kurang lebih 5 menit
- larutan warna Albert di buang (jangan dicuci)
- tambahkan larutan Albert 2 selama 1 menit
- kemudian buang sisa zat warna
- cuci dibawah air mengalir
- keringkan preparat dengan kertas saring/hisap
- amati di bawah mikrosokop dengan pembesaran 100 x
HASIL PENGAMATAN :
KESIMPULAN :
bentuk bakteri batang/basil, warna biru hitam/ ungu tua, susunan seperti lengkungan, huruf "I", , huruf "X", dan huruf "V"
DAFTAR PUSTAKA :
- Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta
- Pelezar,chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta
- Waluyo,lud. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Umum. UMM. Malang
- Widjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang : Djambatan
- Jimmo., 2008, http ://Pembuatan PReParAT dan PengeCaTAnnyA _ BLoG KiTa.mht,. diakses pada tanggal 14 April 2009, Makassar.
- Fauziah., 2008, http://www.fkugm2008.com/wp-content/uploads/HSC/1-2x/6/Praktikum6.pdf. diakses pada tangan 04 April 2009, Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar