Rabu, 02 Juli 2014

Sentuhan Kalbu Kultum Ramadhan

Penyelam Mutiara

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Allah berfirman dalam Al-Qur'an pada surata Hadiid ayat 20, yang artinya.. :

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melailaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serte berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam tanamannya mengagumkan para petani ; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. ....dan kehidupan didunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu"

Perjalanan hidup manusia tidak ubahnya bagaikan kisah penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara dalam melaksanakan tugasnya selalu dibekali sebuah tabung oksigen yang terpasang dipunggungnya. Pada saat ia terjun menyelam, niatnya bulat hanya mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. Tetapi begitu ia berada dibawah permukaan laut, ia mulai lupa pada apa yang harus dicarinya. Kenapa? Ternyata pemandangan didalam laut sangat mempesona. Bunga karang yang melambai-lambai seolah-olah memanggilnya ; ikan-ikan hias berwarna-warni yang saling berkejaran dengan riangnya membuatnya terpana. Ia pun lalu terlena ikut bercanda ria, melupakan tugasnya semula untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut sana.
Hingga pada suatu saat, dia terkejut manakala di sadarinya oksigen yang berada dipunggungnya tinggal sedikit lagi. Timbullah rasa takutnya. Tak terbanyakan olehnya bagaimana kemarahan majikannya kelak bila dia muncul ke permukaan tanpa membawa tiram sebanyak yang diharapkan. Maka dengan tergopoh-gopoh ia pun berusaha untuk mencari tiram mutiara yang ada disekitarnya. Namun sayang, kekuatan fisiknya sudah melemah, energinya sudah habis terkuaras bercanda ria dengan keindahan alam bawah laut.
Akhirnya isi tabung oksigennya benar-benar kosong, sehingga walaupun tiram mutiara yang diperolehnya sangat sedikit, ia mau tidak mau harus muncul ke permukaan. Malangnya lagi, karena tergesa-gesa dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik, sehingga ketika tersenggol ikan yang berseliweran di sampingnya, tiram mutiara yang sudah didapatnya dengan susah payah itu sebagaian tertumpah ke luar.
Dipermukaan, majikannya telah menunggu. Begitu dilihatnya isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara sebagaimana yang ia harapkan, maka tumpahlah caci makinya; dan saat itu juga si penyelam dipecatbya tanpa pesangon sedikitpun! Tentu saja bisa kita banyangkan bagaimana gundahnya perasaan si penyelam!
Dengan penuh rasa penyesalan, si penyelam berusaha meminta kesempatan ulang untuk menyelam kembali, " tuan, ijinkanlah aku untuk menyelam kembali, pasti aku akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya!" Namun majikannya dengan tegas menolak "percuma engkau kuberi kesempatan, ternyata engkau hanya pandai membuang-buang oksigen saja!"

Kisah ini amat mirip dengan perjalanan hidup manusia di dunia. Tabung oksigen adalah perlambang jatah umur manusia ; tiram mutiara mengibaratkan pahala yang harus kita kumpulkan; dan tiram mutiara yang tumpah mengumpamakan pahala yang hilang karena riya' ; sedangkan keindahan yang berada di dalam lautan melambangkan godaan-godaan kenikmatan duniawi dengan harta, tahta dan wanitanya!
Marilah kita introspeksi, sudah cukupkah tiram mutiara yang kita peroleh, sehingga bila suatu saat kita harus muncul ke permukaan menemui majikan kita, Allah SWT, ia ridha menerima kita... apalagi ia telah berfirman dalam surat Al-Ankabuut:64 : "tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main, sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan."

Billahi taufiq walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi warakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar