Selasa, 11 Juni 2013

PERJALANAN MENUJU PT. YAKULT INDONESIA

Tanggal 4 june 2013 sekolah ku ( SMAKDitkesad ) mengadakan kunjungan ke PT. Yakult yang terletak di curug Bogor.
Study tour ini akan menambah wawasan kita sebagai analis kesehatan dan bagaimana cara pembuatan Yakult sampai ke produksinya yang meluas.



PERKASA AHLI MIKROBIOLOGI JEPANG DR. MINORU SHIROTA

lebih dari 75 tahun yang lalu , di Kyoto Imperial University Jepang, berhasil meneliti mengkulturkan bakteri baik dan berguna, yang kemudian dinamakan  L.casei Shirota Strein

6,5 MILYAR BAKTERI YAKULT SAMPAI DI USUS KECIL

lebih dari 6,5 milyar bakteri berguna L.casei Shirota Strein hidup di tiap botol mampu melewati asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat berperan maksimal di dalam usus.








SEHAT SAMPAI TUA MENGAPA DAYA TAHAN TUBUH MELEMAH ?

karena: Stress, kurang olahraga, polusi bertambahnya usia, pola makan yang kurang sehat.

PUSAT PENELITIAN

didirikan tahun 1967 terdapat 300 tenaga ahli yang melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia

PABRIK YAKULT INDONESIA


Desa pesawahan , cicurug, sukabumi, Jawa Barat

PENDAHULUAN

Proses produksi menurut pembagian yang macam-macam digolongkan menjadi 4 golongan:
1.     Sifat Produk
2.     Tipe proses produksi
3.     Berdasarkan manfaat yang diciptakan
4.     Teknik proses produksi

Dalam hal ini saya akan menganalisa berdasarkan tipe dan teknik proses produksi dalam suatu perusahaan.
Tipe proses produksi ditinjau dari arus bahan mentah menjadi barang jadi dapat di bagi menjadi 2 tipe yaitu :

1.     Tipe Proses Poduksi Terus-menerus (Continuous Process)
2.     Tipe Proses Produksi Terputus-putus (Intermitent)

Teknik Proses Produksi  ada beberapa macam yaitu :

1.     Proses Ekstraktif
2.     Proses Analitis
3.     Proses Fabrikasi
4.     Proses Sintesis
5.     Proses Assembling

PT YAKULT INDONESIA PERSADA

PT Yakult merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Februari 1990, kapasitas produksi PT Yakult adalah 3.300.000 botol/hari . Kapasitas yang dilakukan sesuai dengan permintaan pasar .
Yakult adalah minuman susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casci Shirota strain yang dapat mencapai usus dalam keadaan hidup . Yakult terdiri dari 2 jenis yaitu yakult original dan yakult acc. Yakult original mengandung lebih dari 6,5 milyar bakteri L.casci Shirota strain sedangkan Yakult acc. Mengandung lebih dari 30 milyar L.casci Shirota strain ditambah dengan kalsium dan vitamin.
PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah tersandarisasi
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk, glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Untuk menghasilkan yakult, perusahaan melakukan beberapatahap proses produksi :

1.     Pembibitan : Proses pembibitan ini dilakukann secara manua. Saat pembibitan susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan  besar dan didiamkan selama satu hari.
2.     Fermentasi : Pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temper). Waktu penampungan sat fermentasi ialah tujuh hari.
3.     Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
4.     Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
5.     Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara
6.     Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
7.     Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
8.     Ruang Pendingin : Kemasan yang berisi botol yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan yakult.

ANALISA

Dari proses-proses produksi di atas kita bisa mengetahui bahwa PT Yakult Indonesia ini masuk kedalam tipe proses produksi terus-menerus (Continuous Process) yang mana dalam prosesnya hanya menghasilkan satu produk minuman dari bahan mentah sampai dengan barang jadi dengan pola proses produksi yang berurutan sesuai dengan proses yang dijalankan, kegiatan ini akan berjalan terus menerus dalam jangka yang lama.
Untuk hal teknik proses produksi perusahaan yakult ini masuk kedalam proses analitis dimana pada pembuatan minuman yakult ini mengkombinasikan beberapa bahan mulai dari bahan yang satu dengan bahan yang lainnya karena adanya proses pencampuran bakteri  sehingga menghasilkan suatu produk yang sudah sesuai dengan standarisasi dan tentu saja sehat .

PEMBUATAN YAKULT

1. Pengenalan  Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

2. Sejarah
Ahli Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika di tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai “respirasi (pernafasan) tanpa udara”.
Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, “Saya berpendapat bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan….. Jika ditanya, bagaimana proses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi dari gula tersebut… Saya benar-benar tidak tahu”.
Ahli kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut sebagai zymase.
Penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan bir) di Denmark semakin meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing (cara pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi molekular.

3.      Reaksi
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
4.      Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

Dijabarkan sebagai

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.

5.      Sumber energi dalam kondisi anaerobik
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel. Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.
“Glikolisis aerobik” adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan “glikolisis anaerobik” yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.
Tahap akhir dari fermentasi adalah konversi piruvat ke produk fermentasi akhir. Tahap ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat penting bagi sel anaerobik karena tahap ini meregenerasi nicotinamide adenine dinucleotide(NAD+), yang diperlukan untuk glikolisis. Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena glikolisis merupakan satu-satunya sumber ATP dalam kondisi anaerobik.

6.      Fermentasi makanan
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.

7. Pembuatan Yakult
Susu fermentasi jenis ini berasal dari Jepang dan ditemukan oleh Dr. Shirota sejak tahun 1930. Yakult merupakan produk susu fermentasi dengan menggunakan starter tunggal yaitu Lactobacillus casei. Kecepatan pertumbuhan bakteri ini tergolong cukup lambat dibandingkan dengan  Dornic atau 0,5% asam laktat°bakteri sejenisnya yaitu berkisar 50 setelah 48 jam. Bakteri Lactobacillus casei berbentuk batang tunggal dan termasuk golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, dan Lactobacillus helveticus. Bakteri Lactobacillus casei akan merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam asetat.
Pembuatan C°yakult adalah dengan cara disterilisasi terlebih dahulu pada suhu 140 selama 3 sampai 4 detik, kemudian ditanamkan Lactobacillus casei C selama dua hari. Nilai gizi°(Strain shirota) diinkubasi pada suhu 37 yakult yaitu protein 1,2%, lemak 0,1%, mineral 0,3%, karbohidrat 16,5%, air 81,9%, dan nilai kalori tiap 100 g. Menurut Margawani (1995), Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus.
Peranan lain terhadap kesehatan manusia adalah

Ø      untuk memperbaiki penyerapan kalsium pada usus,
Ø      melancarkan buang air besar,
Ø      penyerapan bahan karsinogenik,
Ø      membunuh bakteri patogen dan bersifat anti tumor
Ø      memberi efek menguntungkan pada usus halus dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan.

Protein yakult dua kali lebih mudah dicerna daripada protein susu. Untuk mencerna 70% protein yakult, hanya diperlukan waktu tiga jam. Hal ini lebih pendek dari waktu yang dibutuhkan untuk mencerna protein susu segar yaitu enam jam. Kelebihan inilah yang menjadikan yakult sangat berperan dalam pertumbuhan tubuh dan diyakini sangat berperan penting dalam rekondisi pasca sakit.  Yakult cenderung disukai konsumen (karena memiliki citarasa sedikit asam, agak manis, tidak menggumpal, berwarna cerah serta homogen) dibandingkan dengan macam susu fermentasi lainnya seperti yogurt dan kefir. Yogurt dan kefir cenderung tidak disukai konsumen karena mempunyai tekstur yang kental, citarasa terlalu asam dan kurang manis.

8. Alat dan Bahan Pembuatan Yakult

ü      Susu segar (1000 ml) Produk “yakult” (100 ml) Larutan gula pasir 100 ml
ü      Panci
ü      Pemanas
ü      Kompor
ü      Termometer
ü      Pengaduk
ü      Botol kaca Alat

9. Proses Pembuatan Yakult
ü      Rebus susu segar sebanyak 1 liter sampai mendidih selama 60 detik.
ü      Siapkan botol kaca, bersihkan dengan air dingin kemudian tutuplah ujung botol. Agar botol tersebut steril, maka rebuslah botol tersebut dalam air mendidih selama 60 detik.
ü       Angkatlah botol tersebut dari air panas, kemudian keringkan tanpa membuka tutup botol.
ü      Masukkan susu yang telah direbus, ke dalam botol. Biarkan hingga suhu botol dan susu tersebut kira-kira mencapai 45°C.
ü      Masukkan 200 ml yakult ke dalam 1000 ml susu.
ü      Tutup kembali botol tersebut, kemudian simpan dalam tempat tertutup dan hindari sinar matahari secara langsung.
ü      Setelah 24 jam, susu dalam botol telah berubah menjadi yakult.
ü      Tambahkan gula (kira-kira 1 sendok makan per 200 ml yakult). Yakult siap dikonsumsi.
ü        Yakult akan lebih nikmat jika dikonsumsi dalam keadaan dingin atau ditambah es batu.


SAAT-SAAT KUNJUNGAN SMAK DITKESAD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar