Study tour ini akan menambah wawasan kita sebagai analis kesehatan dan bagaimana cara pembuatan Yakult sampai ke produksinya yang meluas.
PERKASA AHLI MIKROBIOLOGI JEPANG DR. MINORU SHIROTA
lebih dari 75 tahun yang lalu , di Kyoto Imperial University Jepang, berhasil meneliti mengkulturkan bakteri baik dan berguna, yang kemudian dinamakan L.casei Shirota Strein
6,5 MILYAR BAKTERI YAKULT SAMPAI DI USUS KECIL
lebih dari 6,5 milyar bakteri berguna L.casei Shirota Strein hidup di tiap botol mampu melewati asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat berperan maksimal di dalam usus.
SEHAT SAMPAI TUA MENGAPA DAYA TAHAN TUBUH MELEMAH ?
karena: Stress, kurang olahraga, polusi bertambahnya usia, pola makan yang kurang sehat.
PUSAT PENELITIAN
didirikan tahun 1967 terdapat 300 tenaga ahli yang melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia
PABRIK YAKULT INDONESIA
Desa pesawahan , cicurug, sukabumi, Jawa Barat
PENDAHULUAN
Proses produksi menurut pembagian yang macam-macam digolongkan
menjadi 4 golongan:
1. Sifat Produk
2. Tipe proses produksi
3. Berdasarkan manfaat yang diciptakan
4. Teknik proses produksi
Dalam hal ini saya akan menganalisa berdasarkan tipe dan teknik
proses produksi dalam suatu perusahaan.
Tipe proses produksi ditinjau dari arus bahan mentah menjadi
barang jadi dapat di bagi menjadi 2 tipe yaitu :
1. Tipe Proses Poduksi Terus-menerus (Continuous
Process)
2. Tipe Proses Produksi Terputus-putus
(Intermitent)
Teknik Proses Produksi ada beberapa macam yaitu :
1. Proses Ekstraktif
2. Proses Analitis
3. Proses Fabrikasi
4. Proses Sintesis
5. Proses Assembling
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
PT Yakult merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2
Februari 1990, kapasitas produksi PT Yakult adalah 3.300.000 botol/hari .
Kapasitas yang dilakukan sesuai dengan permintaan pasar .
Yakult adalah minuman susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus
casci Shirota strain yang
dapat mencapai usus dalam keadaan hidup . Yakult terdiri dari 2 jenis yaitu
yakult original dan yakult acc. Yakult original mengandung lebih dari 6,5
milyar bakteri L.casci Shirota strain sedangkan Yakult acc. Mengandung lebih
dari 30 milyar L.casci Shirota strain ditambah dengan kalsium dan vitamin.
PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu juga,
peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta panduan
kerja sedikit karena semua sudah tersandarisasi
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri,
susu bubuk, glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat
botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil.
Untuk menghasilkan yakult, perusahaan melakukan beberapatahap proses produksi :
1. Pembibitan : Proses pembibitan ini dilakukann
secara manua. Saat pembibitan susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah
menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat
penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
2. Fermentasi : Pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High
Temper Short Time), dan susu mengalami
proses UHT (Ultra High Temper). Waktu penampungan sat fermentasi ialah tujuh hari.
3. Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua
dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi
mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil
dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump
dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
4. Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin.
Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan
11.000 botol.
5. Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara
6. Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak
sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua botol
akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
7. Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
8. Ruang Pendingin : Kemasan yang berisi botol
yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman
kesehatan yakult.
ANALISA
Dari proses-proses produksi di atas kita bisa mengetahui bahwa PT
Yakult Indonesia ini masuk kedalam tipe proses produksi terus-menerus
(Continuous Process) yang mana dalam prosesnya hanya menghasilkan satu produk
minuman dari bahan mentah sampai dengan barang jadi dengan pola proses produksi
yang berurutan sesuai dengan proses yang dijalankan, kegiatan ini akan berjalan
terus menerus dalam jangka yang lama.
Untuk hal teknik proses produksi perusahaan yakult ini masuk
kedalam proses analitis dimana pada pembuatan minuman yakult ini
mengkombinasikan beberapa bahan mulai dari bahan yang satu dengan bahan yang
lainnya karena adanya proses pencampuran bakteri sehingga menghasilkan
suatu produk yang sudah sesuai dengan standarisasi dan tentu saja sehat .
PEMBUATAN YAKULT
1. Pengenalan Fermentasi
Fermentasi adalah
proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
Gula adalah bahan yang
umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam
laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan
yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat
sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam
menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
2. Sejarah
Ahli Kimia Perancis,
Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika di tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi.
Ia mendefinisikan fermentasi sebagai “respirasi (pernafasan) tanpa udara”.
Pasteur melakukan
penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, “Saya berpendapat bahwa fermentasi
alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi
sel-sel secara simultan….. Jika ditanya, bagaimana proses kimia hingga
mengakibatkan dekomposisi dari gula tersebut… Saya benar-benar tidak tahu”.
Ahli kimia Jerman,
Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil menjelaskan bahwa
fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut sebagai zymase.
Penelitian yang
dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan bir) di Denmark semakin
meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing (cara pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg
tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi molekular.
3. Reaksi
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula
yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6)
yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan
etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
4. Persamaan
Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ
per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa,
fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang
terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya
melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi
aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi
tergantung produk akhir yang dihasilkan.
5. Sumber energi dalam kondisi
anaerobik
Fermentasi diperkirakan
menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen
berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga
fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel. Produk fermentasi
mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat
mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya
(yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan).
Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang
effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi
karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa
bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.
“Glikolisis aerobik”
adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas
rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan rendah oksigen,
makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan “glikolisis anaerobik” yang
lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP. Kecepatan
menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative
phosphorylation. Walaupun fermentasi
sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia
tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang
kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu
menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.
Tahap akhir dari
fermentasi adalah konversi piruvat ke produk fermentasi akhir. Tahap ini tidak
menghasilkan energi tetapi sangat penting bagi sel anaerobik karena tahap ini
meregenerasi nicotinamide adenine dinucleotide(NAD+), yang diperlukan untuk
glikolisis. Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena glikolisis merupakan
satu-satunya sumber ATP dalam kondisi anaerobik.
6. Fermentasi makanan
Pembuatan tempe dan
tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses
fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan
senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan.
Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan
tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
7. Pembuatan Yakult
Susu fermentasi jenis
ini berasal dari Jepang dan ditemukan oleh Dr. Shirota sejak tahun 1930. Yakult
merupakan produk susu fermentasi dengan menggunakan starter tunggal yaitu
Lactobacillus casei. Kecepatan pertumbuhan bakteri ini tergolong cukup lambat
dibandingkan dengan Dornic atau 0,5% asam laktat°bakteri sejenisnya yaitu
berkisar 50 setelah 48 jam. Bakteri Lactobacillus casei berbentuk batang
tunggal dan termasuk golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik,
dan berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
acidophillus, dan Lactobacillus helveticus. Bakteri Lactobacillus casei akan
merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam asetat.
Pembuatan C°yakult adalah dengan cara disterilisasi terlebih dahulu pada suhu 140 selama 3 sampai 4 detik, kemudian ditanamkan Lactobacillus casei C selama dua hari. Nilai gizi°(Strain shirota) diinkubasi pada suhu 37 yakult yaitu protein 1,2%, lemak 0,1%, mineral 0,3%, karbohidrat 16,5%, air 81,9%, dan nilai kalori tiap 100 g. Menurut Margawani (1995), Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus.
Peranan lain terhadap kesehatan manusia adalah
Pembuatan C°yakult adalah dengan cara disterilisasi terlebih dahulu pada suhu 140 selama 3 sampai 4 detik, kemudian ditanamkan Lactobacillus casei C selama dua hari. Nilai gizi°(Strain shirota) diinkubasi pada suhu 37 yakult yaitu protein 1,2%, lemak 0,1%, mineral 0,3%, karbohidrat 16,5%, air 81,9%, dan nilai kalori tiap 100 g. Menurut Margawani (1995), Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus.
Peranan lain terhadap kesehatan manusia adalah
Ø
untuk memperbaiki penyerapan kalsium pada usus,
Ø
melancarkan buang air besar,
Ø
penyerapan bahan karsinogenik,
Ø
membunuh bakteri patogen dan bersifat anti tumor
Ø
memberi efek menguntungkan pada usus halus dengan meningkatkan keseimbangan
mikroorganisme dalam saluran pencernaan.
Protein yakult dua
kali lebih mudah dicerna daripada protein susu. Untuk mencerna 70% protein
yakult, hanya diperlukan waktu tiga jam. Hal ini lebih pendek dari waktu yang
dibutuhkan untuk mencerna protein susu segar yaitu enam jam. Kelebihan inilah
yang menjadikan yakult sangat berperan dalam pertumbuhan tubuh dan diyakini
sangat berperan penting dalam rekondisi pasca sakit. Yakult cenderung
disukai konsumen (karena memiliki citarasa sedikit asam, agak manis, tidak
menggumpal, berwarna cerah serta homogen) dibandingkan dengan macam susu
fermentasi lainnya seperti yogurt dan kefir. Yogurt dan kefir cenderung tidak
disukai konsumen karena mempunyai tekstur yang kental, citarasa terlalu asam
dan kurang manis.
8. Alat dan Bahan Pembuatan Yakult
ü
Susu segar (1000 ml) Produk “yakult” (100 ml) Larutan gula pasir 100 ml
ü
Panci
ü
Pemanas
ü
Kompor
ü
Termometer
ü
Pengaduk
ü
Botol kaca Alat
9. Proses Pembuatan Yakult
ü
Rebus susu segar sebanyak 1 liter sampai mendidih selama 60 detik.
ü
Siapkan botol kaca, bersihkan dengan air dingin kemudian tutuplah ujung botol.
Agar botol tersebut steril, maka rebuslah botol tersebut dalam air mendidih
selama 60 detik.
ü
Angkatlah botol tersebut dari air panas, kemudian keringkan tanpa membuka
tutup botol.
ü
Masukkan susu yang telah direbus, ke dalam botol. Biarkan hingga suhu botol dan
susu tersebut kira-kira mencapai 45°C.
ü
Masukkan 200 ml yakult ke dalam 1000 ml susu.
ü
Tutup kembali botol tersebut, kemudian simpan dalam tempat tertutup dan hindari
sinar matahari secara langsung.
ü
Setelah 24 jam, susu dalam botol telah berubah menjadi yakult.
ü
Tambahkan gula (kira-kira 1 sendok makan per 200 ml yakult). Yakult siap
dikonsumsi.
ü
Yakult akan lebih nikmat jika dikonsumsi dalam keadaan dingin atau ditambah es
batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar